Kamis, 21 April 2011
Fisiologi Hewan
Fisiologi Hewan merupakan ilmu yang mempelajari fungsi tubuh hewan dalam menyelenggarakan kehidupan, yakni untuk menciptakan kondisi homeostasis. homeostasis adalah kondisi lingkungan dalam tubuh hewan yang tetap seimbang. Sel merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik. Bagian terluar dibatasi membran, didalamnya terdapat sitoplasma. Membran sel bersifat selektif permeabel. 70 % komponen sitoplasma terdiri atas air. Transpor zat merupakan proses yang sangat penting bagi sel untuk dapat memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan dan membuang zat sis metabolisme.Transpor zat melalui membran sel dapat terjadi secara aktif maupun pasif. sistem saraf berfungsi untuk mengkoordinasikan seluruh aktivitas pada tubu hewan. Sel penyusunnya adalah sel saraf dan sel glia. Sel saraf bekerja dengan cara menimbulkan dan menjalankan impuls (potensial aksi). Penjalaran impuls melewati sinaps dapat terjadi dengan cara transmisi elektrik atau transmisi kimiawi (dengan bantuan neurotransmiter). Reseptor merupakan alat yang penerima rangsang yang memungkinkan hewan mampu memantau keadaan di lingkungannya, baik didalam maupun diluar tubuhnya. Efektor berfungsi untuk menimbilkan tanggapan hayati atas suatu informasi/rangsang yang diterima oleh hewan. Klasifikasi reseptor misalnya dengan memperhatikan struktur sel reseptor, hakikat rangsang, dan lokasi sumber rangsang rang dapat diterima. Contoh tanggapan efektor adalah gerakan ameboid, kontraksi sel otot, sekresi kelenjar, dan pelepasan arus listrik. sistem endokrin dan sistem saraf bekerja sama secara kooperatif untuk mengatur seluruh aktivitas dalam tubuh hewan, denga menghasilkan hormon yang akan mempengaruhi sel sasaran. Hormon dapat dihasilkan oleh organ endokrin ataupun sel neurosekretori. Hormon diklasifikasikan menjadi 3 yaitu hormon streoid, hormon peptida, dan hormon turunan tirosin. sistem pencernaan berfungsi mengubah bahan makan yang kompleks menjasi sari makanan yang sederhana agar dapat diserap oleh sel. Sari makana diserap oleh usus, lalu masuk ke dalam pembuluh darah (langsung atau melalui pembuluh lakteal), selanjutnya didistribusikan ke sel-sel jaringan untuk kemudian diproses agar menghasilkan ATP. cairan dalam tubuh dibedakan menjadi cairan ekstra sel dan cairan intra sel. Cairan dalam tubuh hewan mengalir pada sistem sirkulai tertutup atau terbuka. Komponen penyusun sistem sirkulasi yaitu jantung, pembuluh darah, dan cairan tubuh. sistem respirasi memiliki fungsi utama untuk memasok oksigen ke dalam tubuh dan membuang karbondioksida dari dalam tubuh, tetapi juga memiliki fungsi lain yaitu untuk menjaga keseimbang pH dan keseimbang elektrik dalam cairan tubuh. Syarat organ respirasi: tipis, permeabel terhadap oksigen dan karbondioksida, basah/lembab, dan memiliki vaskularisasi yang bagus. Transpor oksigen oleh darah/cairan tubuh sangat ditingkatkan oleh adanya pigmen respiratorik. Pengendalian homeostsis kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah dikendalikan oleh sistem saraf. Hewan melakuknan interaksi pertukaran pansa dengan lingkungannya melalui berbagai cara, yaitu radiasi, evaporasi, konduksi dan konveksi.Hewan perlu melakukan teroregulasi untuk mempertahankan suhu tubuh.. Hewan dberdasar kemampuan menjaga suhu tubuh dibedakan menjadi poikiolotermik dan homoiotermik. Organ pengeluaran hewan protonefridia (planaria), metanefridia/nefridia (annelida), tubulus malpighi (Insekta), kelenjar hijau (Crustacea), dan nefron (Vertebrata).Osmoregulasi adalah proses untuk menjaga keseimbang antara jumlah air dan zat terlarut yang ada dalam tubuh. Reproduksi dipengaruhi faktor dalam yaitu saraf dan hormon, dan juga berbagai faktor luar seperti suhu lingkungan ,makanan, dan fotoperiodisitas.Hormon yang mengendalikan proses reproduksi disebut gonadotropin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar